Sebuah objek wisata alam yang menarik di kota Samarinda, Kalimantan Timur, Pulau Kalimantanyaitu Penangkaran buaya makroman. Lebih jelasnya tempat ini terletak diDesa pulau atas, kelurahan makroman, kecamatan palaran kurang lebih berjarak 17km dari pusat kota samarinda. Tempat ini dapat anda tempuh dengan menggunakan kendaraan beroda dua ataupun kendaraan roda empat. Tempat wisata alam seluas kurang lebih 7 hektar ini memiliki 3 jenis buaya yang saat ini berada di dalam penangkaran Makroman. nama-nama dari jenis buaya tersebut yaitu buaya siam, buaya muara, dan buaya sepit. Semua jenis buaya yang ada di dalam penangkaran ini, adalah jenis buaya yang bisa ditemui di berbagai sungai yang ada di Kalimantan Timur dan juga di beberapa daerah lain di Indonesia, Ada banyak buaya yang bisa anda lihat kalau sedang berkunjung ke penangkaran Makroman. Penangkaran ini tidak hanya mengembangbiakkan satu jenis buaya, namun beberapa jenis buaya.
Penangkaran buaya ini waktu pertama dioperasikan adalah untuk memenuhi kebutuhan kulit buaya. Karena Kulit buaya memiliki nilai jual yang tinggi bisa mencapai ratusan dolar setiap lembarnya. Dan produk jadi seperti tas atau sepatu dapat bernilai sampai ribuan dolar. Namun di dalam perkembangan produk lain dari buaya juga dimanfaatkan. Seperti produk daging buaya yang menjadi bagian dari masakan di beberapa negara tertentu. Di negara Tiongkok, daging buaya dijadikan sebuah masakan karena dipercaya memiliki manfaat untuk menyembuhkan demam dan pencegahan kanker berdasarkan ilmu pengobatan tradisional Tiongkok. Penangkaran Buaya Makroman adalah jenis penangkaran yang tidak hanya memanfaatkan kulit buaya saja, namun juga produk lainnya yang dihasilkan dari buaya. Selain digunakan untuk menghasilkan produk buaya, penangkaran Makroman juga dimanfaatkan sebagai objek ekoturisme. Dengan berkurangnya populasi buaya di alam liar, penangkaran Makroman dapat memberikan akses bagi para pengunjung untuk menonton langsung kehidupan buaya. Tentu saja kehidupan buaya di penangkaran keadaannya berbeda ketimbang yang ada di alam liar. Tapi itu tidak menghalangi minat pengunjung untuk melihat langsung hewan yang katanya ganas itu dengan mata kepala mereka sendiri. (Sumber Refrensi : Wikipedia , Jalan2.com, indonesiabox.org.)
kunjungi jugabuaya pada zaman dinasaurus
| ||
-visit us: @Mr_ikky and Friends- |
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar