Secara Umum Buaya Senyulong (Tomistoma schlegelii) termasuk dalam keluarga Gavialidae. Nama lainnya jolong-jolong, sampit, atau kanulong. Nama Tomistoma schlegelii diberikan oleh Muller, 1838. Tomistoma berasal dari bahasa Yunani tomos yang berarti pemotong atau tajam dan stoma yang berarti mulut. Moncong senyulong memang pipih dan tajam. Sedang schlegelii berasal dari nama penemunya, ahli zoologi Belanda H Schlegel. Ciri-ciri Moncongnya pipih dan tajam. Kulitnya berwarna kecoklatan waktu muda dan menghitam setelah dewasa. Panjang maksimum mencapai lima meter, namun spesies ini potensial tumbuh lebih besar. Buaya senyulong merupakan spesies buaya terbesar di dunia. Panjangnya dapat mencapai 6 meter dan berperan besar sebagai predator utama di alam. Makanan Moncongnya yang pipih panjang sangat cocok untuk menagkap ikan, namun sebenarnya senyulong adalah predator segala jenis binatang dari serangga sampai mamalia. Anak buaya biasa makan kodok, tikus, ular kecil, dan lain-lain. Kalau buaya besar bisa makan ular besar, biawak, kura-kura & kancil. Perkembangbiakan Betina biasanya siap kawin pada ukuran 2,5-3 meter. Mereka membangun sarang dari daun kering atau lempung hingga setinggi 0,6 meter. Sekali bertelur 20-60 butir dengan panjang telur sekitar 10 cm. Anak buaya menetas setelah 90 hari, namun karena tidak lagi diurusi induknya, angka kematian sangat tinggi. Anak buaya biasanya dimangsa babi hutan atau reptil. Habitat Buaya yang merupakan spesies rentan ini hanya terdapat di Indonesia dan Malaysia. Populasi terbesar di Sumatera dan Kalimantan. Spesies buaya ini hidup dan berkembang di hutan rawa, dimana buaya ini membuat sarangnya di bantaran sungai. Populasi Hasil survei terbaru tim gabungan International Union for Conservation Nature 7 Natural Resources Crocodile Specialist Group (IUCN CSG) bersama-sama Proyek konservasi Berbak SembilangWetlands International, bulan Agustus 2002, menunjukkan populasi buaya senyulong disepanjang lebih dari 50 km sungai Merang, tahun ini hanya didapat 3 ekor buaya senyulong. Itupun berukuran kecil, panjangnya antara 1,5 - 2,0 meter. Padahal tahun 2001 lalu masih ditemukan 15 ekor buaya senyulong. Namun setidaknya ada kabar gembira dari penangkar buaya di Palembang, PD Budiman, yang ternyata memiliki koleksi buaya senyulong sebanyak 108 ekor. Dalam penangkaran, buaya senyulong ternyata bisa berkembang biak dengan baik. Sebenarnya buaya ini menghasilkan jumlah telur terbanyak dibandingkan spesies buaya lainnya. Namun, pengetahuan mengenai kebutuhan ekologi maupun habitat spesies ini masih sangat minim. Peran dalam alam Sebagai salah satu predator utama di kawasan rawa gambut Sungai Merang hingga Sembilang, buaya senyulong jelas mempunyai peran & posisi yang penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem di kawasan tersebut. Tiga ancaman yang mengganggu kelestarian buaya senyulong Banyaknya penebangan liar Tertangkap jaring nelayan Sistem lebak lebung, dimana sistem lebak lebung membuat seseorang memiliki hak istimewa atas sebuah sungi atau bagian sungai, dan bisa mengeksploitasinya selama setahun. |
-visit us: @Mr_ikky and Friends- |
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar