Habitat buaya Senyulong (Tomistoma schlegelii) di hutan rawa gambut Merang Kepayang, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Sumatra Selatan (Sumsel) mulai terancam dan akan berujung pada musnahnya hewan tersebut.
"Kerusakan hutan rawa gambut Merang Kepayang akan mengancam keberadaan buaya Senyulong yang penyebaran jenis habitat itu hanya ada di Sumatra, Kalimantan dan Semenanjung Malaysia," kata Pimpinan Wahana Bumi Hijau (WBH) Aidil Fitri di Palembang, Rabu.
Menurut dia, populasi buaya senyulong di Sumatra tersebar di bagian tenggara Provinsi Sumatra Utara hingga bagian selatan Sumsel dan di taman nasional Way Kambas Provinsi Lampung.
Ia mengatakan, secara umum terdapat tiga ancaman serius yang terjadi pada habitat buaya Seyulong saat ini diantaranya, oleh rutinitas angkutan dan mobilitas para penebang liar di lokasi pertumbuhan hewan berbeda dengan buaya lainnya karena moncongnya sangat pipih itu.
Juga dapat disebabkan karena menurunnya kedalaman air sungai akibat banyaknya pembuatan parit atau kanal, serta seringnya terjadi kebakaran hutan saat musim kemarau yang disengaja maupun karena kelalaian dari pembalakan liar tersebut.
Ia mengungkapkan, pada tahun 1995 populasi buaya senyulong di Sumatra merupakan populasi terbesar di Asia tenggara, akan tetapi setelah itu populasinya terus berkurang.
Untuk menahan kepunahan buaya Seyulong itu, WBH bersama organisasi non pemerintah lainnya serta pemerintah setempat berupaya memperkuat status dari hewan jenis tersebut di tingkat provinsi, nasional bahkan manca negara.
Menurut dia, hutan di daerah itu pula tidak layak untuk menjadi hutan tanaman karena bisa merusak habitat asli buaya Seyulong
0 komentar:
Posting Komentar