Peternakan Buaya Amerika di Honduras dianggap telah berhasil meningkatkan populasi spesies tersebut sehingga statusnya tidak lagi terancam punah dan ekspor komersialnya sah secara hukum. Sejauh ini statusnya masih langka akibat perburuan dan peternakan komersial.
Mau tas bagasi dari kulit buaya? Atau sepatu mewah dari bahan yang sama atau filet daging buaya? Sebuah peternakan di Honduras sedang bertaruh untuk bisa meraih keuntungan sebanyak-banyaknya dengan berternak satwa yang terancam punah tersebut hingga hukumnya legal untuk menjual barang-barang mewah tersebut.
Cocodrilos Continentales dibuka pada tahun 1989 difokuskan pada, seperti dilansir dari perusahaan tersebut, ternak buaya Amerika "untuk tujuan komersial" dan - sampai statusnya tidak lagi terancam punah - untuk membantu "melestarikan buaya".
Buaya Amerika, yang dikenal juga dengan nama ilmiah Crocodylus acutus, hidup di rawa-rawa dan sungai di selatan Florida, kawasan Karibia dan Venezuela, Amerika Tengah dan pantai Pasifik Meksiko hingga Peru bagian utara.
Berbeda dengan Aligator Amerika, yakni spesies buaya yang umum di Amerika Serikat bagian selatan, Crocodylus acutus telah didorong ke ambang kepunahan akibat peternakan komersial dan perburuan di sebagian besar wilayah Honduras. Status spesies ini adalah terancam punah dan ekspor komersialnya dilarang.
Tetapi ketika populasinya meningkat, buaya ini mungkin tidak lagi dilindungi. Dan beberapa warga Honduras mengira bahwa sangat mungkin status perlindungannya segera dicabut.
Cocodrilos Continentales sedang menunggu saat dimana reptil ini tidak lagi terancam punah. Jika hal ini sampai terjadi, maka perusahaan ini memiliki 10.000 ekor buaya untuk dijual di pasar untuk memenuhi permintaan akan kulit dan daging buaya.
Daya tarik utama di peternakan buaya ini adalah Jose, buaya sepanjang 4,5 meter yang diyakini berusia 115 tahun. Jose ditangkap pada tahun 1991 di Sungai Motagua, sebuah sungai yang berhulu di dataran tinggi Guatemala dan mengalir ke arah timur hingga ke Karibia. Beberapa kilometer hilir sungai ini menjadi perbatasan antara kedua negara.
Saat ini Jose hidup aman dari pemburu, menikmati jatah makan ikan nila dan pensiun dari tugasnya sebagai pejantan. Jose dengan tenang berenang di sebuah danau kecil yang tertutup sampah hijau, suasana yang damai kontras dengan keganasan satwa ini.
Buaya Amerika makan ikan, burung dan mamalia yang berani mendekat. Buaya ini juga dapat menyerang manusia.
- Sebuah pabrik buaya -
Cocodrilos Continentales, didirikan oleh Rosenthals, salah satu keluarga terkaya di Honduras, terletak di sekitar 220 kilometer dari utara ibukota Honduras, Tegucigalpa.
Biayanya 1 juta Dolar AS per tahun untuk mengoperasikan peternakan seluas 30 hektar tersebut, manajer Antonio Mejia mengatakan kepada Agence France Presse. Biaya tersebut untuk menggaji 17 karyawan, membeli makanan dan untuk perawatan buaya-buaya yang ada.
Peternakan tersebut memiliki 141 danau buatan, sebagian besar terdiri dari kolam tertutup seukuran kolam renang halaman belakang rumah yang sedang dan dihuni oleh satu ekor buaya jantan dan empat ekor betina.
Di danau-danau inilah para betina "menghasilkan 60 butir telur per tahun. Setiap pejantan membuahi empat betina," kata Mejia. Jika pejantannya gagal dalam tugasnya, maka satwa tersebut dipensiunkan.
Anak-anak buaya kemudian dibesarkan di kolam khusus, dan kemudian dipindahkan ke kolam penggemukan di mana mereka menghabiskan dua tahun untuk melahap ikan dan daging.
Saat ini populasi buaya di peternakan tersebut mungkin tampak tinggi, namun para ahli dari Amerika Serikat dan Kanada mengatakan bahwa "kita harus memiliki minimal 18.000 ekor buaya untuk memulai ekspor," kata Mejia AFP.
Pihak berwenang Honduras mengatakan jika larangan ekspor atas buaya Amerika bisa berakhir pada awal Maret tahund depan pada pertemuan Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Terancam Punah Fauna dan Flora Liar (CITES) yang akan datang di Bangkok.
"Kami telah menerima pemberitahuan dari CITES, di Jenewa, bahwa buaya acutus akan direklasifikasi pada pertemuan berikutnya," Kepala Direktorat Budidaya Ikan dan Perikanan, Elizabeth Gutierrez, berkata kepada AFP.
Spesies ini - jika dinyatakan tidak dalam bahaya kepunahan - akan tetap dilindungi, tapi setelah sebuah studi ilmiah untuk mengkonfirmasi populasinya telah bangkit kembali, ekspor komersial atas buaya hasil peternakan bisa mendapatkan lampu hijau, Gutierrez mengatakan.
Untuk saat ini, Jose bisa tetap menikmati pensiunnya, dan wisatawan dipersilakan untuk mengunjungi peternakan untuk mengambil gambar dari reptil yang menakutkan ini.
|
-visit us: @Mr_ikky and Friends- |
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar