NAIROBI, KOMPAS.com — Seorang turis yang mengunjungi Taman Nasional Samburu di Kenya berhasil mengabadikan sebuah kejadian langka ketika tiga singa mengeroyok seekor buaya.
Peristiwa langka itu berawal ketika seekor gajah mati di sebuah danau di dalam taman nasional itu. Bangkai gajah merupakan sumber makanan yang cukup banyak bagi beberapa predator, seperti sekelompok singa dan seekor buaya. Hewan-hewan buas ini tentu saja mengincar "hadiah" tersebut. Namun, kedua hewan pemangsa itu sama-sama tak mau berbagi atau mengalah. Tak lama, seekor singa jantan muda dan seekor buaya Sungai Nil, yang adalah reptil pemangsa terbesar di dunia, mulai terlihat adu pandang dan saling mengancam. Tampaknya, tak sulit bagi si buaya untuk mengalahkan sang singa jantan muda itu. Namun, tak lama kemudian, dua singa lainnya bergabung dengan kawan mereka dan mendesak sang buaya ke dalam air. Tanpa basa basi, ketiga singa itu langsung mengeroyok sang buaya. Meski tiga melawan satu, bukan berarti pertarungan ini akan menjadi mudah bagi para singa. Kaki salah satu singa itu terluka. Perkelahian babak pertama ini pun berakhir imbang. Sebagai gambaran, sebanyak 99 persen buaya muda mati karena dimakan ikan, kadal, atau bahkan buaya lainnya. Oleh karena itu, buaya-buaya yang bisa melewati masa mudanya bisa dipastikan adalah buaya terkuat yang memiliki cukup kekuatan untuk mengalahkan para singa ini. Dalam video yang diunggah ke situs YouTube itu, setelah rehat sejenak, hewan-hewan buas ini melanjutkan pertarungan mereka. Para singa itu terlihat "menampar" wajah sang buaya. Reptil ganas itu semakin lemah setelah salah satu singa itu berhasil menggigit kaki sang buaya. Luka di kaki inilah yang akhirnya mengakhiri pertarungan. Sang buaya memilih mundur setelah terluka cukup parah dan para singa mengambil hadiahnya berupa bangkai gajah yang siap disantap |
-visit us: @Mr_ikky and Friends- |
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar