Buaya di Sungai Citanduy resahkan wargaWarga menjeratnya mengunakan tambang dan kawat. Dari dua ekor buaya yang terlihat, satu di antaranya berhasil ditangkap warga. Buaya tersebut berhasil dijerat sekitar pukul 08.00 WIB, dan baru berhasil dievakuasi untuk disimpan sementara sekira pukul 12.00 WIB. Buaya berukuran 190 sentimeter dengan lebar 30 sentimeter itu ditangkap oleh Aip Mulyadi, Agi dan Ujus. "Buaya ini ditangkap untuk menghindari agar tidak diganggu oleh warga. Di sisi lain warga juga ketakutan, karena beberapa kali menjumpai buaya naik ke daratan," ungkap Aip menjelaskan kepada wartawan, Kamis (11/10/2012). Aip mengatakan, sementara ini buaya besar yang terlihat oleh warga hanya dua ekor. Ada juga yang masih berukuran lebih kecil. Warga percaya masih banyak buaya yang hidup di Sungai Citanduy. "Buaya itu terlihat di permukaan karena debit air Sungai Citanduy beberapa bulan terakhir kondisinya menyusut. Sehingga, buaya itu nampak ke permukaan," kata Aip. Menurut Aip, sebelum permukaan air Citanduy membesar, semua buaya yang ada akan diamankan terlebih dahulu sampai kondisi Sungai ditetapkan sebagai kawasan atau zona aman untuk keberadaan buaya. "Diharapkan, keberadaan buaya itu tidak menganggu masyarakat dan buaya itu juga bisa hidup dengan aman di sungai," ujar Aip. Kapala Desa Sinartanjung Suwarman mengatakan, beberapa hari terakhir keberadaan buaya ini meresahkan warga karena kerap dijumpai naik ke daratan. Untuk itu, warga inisiatif mengamankan beberapa buaya dengan cara menagkapnya. "Buaya ini ditangkap untuk dilepas kembali. Sebelum air Citanduy membesar buaya ini diamankan terlebih dahulu," tandas Suwarman. Menurut Suwarman, untuk melindungi keberadaan buaya di Sungai Citanduy pihaknya sudah mengajukan kawasan Panajung menjadi kawasan konservasi penangkaran. "Saat ini pengajuan itu sedang evaluasi di bidang penangkaran konservasi. Kami mengajukan, karena secara historis, kawasan ini bekas rawa," ucap Suwarman. Historis itu menurutnya hasil pengkajian sederhana untuk menyimpulkan dari segi tekstur dan iklim yang memungkinkan untuk dijadikan kawasan konservasi. "Kami tidak berpikir untuk komersil dulu. Tapi, kawasan ini cocok untuk konservasi," tandas Suwarman. |
-visit us: @Mr_ikky and Friends- |
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar