Sangata (ANTARANews - Kaltim) - Puluhan warga Dusun Kandolo, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kaltim "bertarung" selama satu jam lebih baru berhasil melumpuhkan seekor buaya muara (Crocodilus porosus) berukuran besar, Kamis malam 24/9.
Dilaporkan di Sangata, Jumat buaya yang panjangnya hampir empat meter itu jadi tontonan puluhan warga sekitarnya.
Buaya muara adalah jenis buaya paling ganas dan terbesar di dunia, jauh lebih besar dari Buaya Nil (Crocodylus niloticus) dan Alligator Amerika (Alligator mississipiensis). Di Sangata pernah ditemukan dengan panjang sekitar 12 meter.
Sejumlah saksi di lokasi kejadian mengatakan bahwa sekitar pukul 21.00 wita, warga sekitar dikagetkan dengan suara teriakan Malo salah satu warga dusun Kandolo yang melihat soekor buaya naik ke darat
"Malo berteriak buaya-buaya, membuat warga lainnya spontan berlarian membawa tombak, mandau, kapak dan senjata tradisional lainnya menuju lokasi," kata Hamsah, warga lainnya.
Ternyata buaya berukuran panjang 3.65 sentimeter dan lebar 65 sentimeter serta lebar mulut 45 sentimeter atau dua jengkal lebih, sedang memangsa soekor babi hutan.
Melihat buaya sedang memakan babi hutan, puluhan warga menggunakan tombak dan parang langsung menyerang buaya. Buaya itu juga sempat mengamuk dengan menyerang warga,
"Kami harus berjuang selama satu jam lebih atau sekitar pukul 22.15 wita, dua buah tombak warga patah untuk melumpuhkan buaya itu, buaya sempat memgamuk dan menyerang warga," kata Hamzah
Buaya muara itu berhasil dilumpuhkan karen badannya penuh luka akibat tombak dan kapak. Setelah buaya mati, warga beramai-ramai menarik ke jalan raya untuk ditonton. Hal itu membuat jalan lintas kaltim sempat macet, sebab setiap yang melintas kendaraan diperlambat untuk melihat buaya tersebut
Suariani warga RT 05 Dusun kandolo mengatakan sungai kandolo merupakan sarang buaya. Bahkan kakak kandung saya Basri almarhum juga meninggal di terkam buaya di sungai ini
"Banyak warga mengaku Sungai Kandolo buayanya banyak dan sering muncul ke tengah kampung, terutama saat malam atau musim sungai banjir," imbuh Anton yang tinggal sekitar sungai kandolo
"Meski buaya disini sudah sering muncul dan memangsa warga dan ternak, seperti kambing, ayam, itik namun pemerintah tidak juga memberikan perhatian terhadap ancaman ini," katanya menambahkan.
Suriani mengatakan buaya sungai kandolo sering muncul ke darat untuk mencari mangsa. Hal itu membuat warga sering khawatir ke sungai karena buaya sering bersembunyi mengincar mangsanya di semak-semak dekat sunga.
Dilaporkan di Sangata, Jumat buaya yang panjangnya hampir empat meter itu jadi tontonan puluhan warga sekitarnya.
Buaya muara adalah jenis buaya paling ganas dan terbesar di dunia, jauh lebih besar dari Buaya Nil (Crocodylus niloticus) dan Alligator Amerika (Alligator mississipiensis). Di Sangata pernah ditemukan dengan panjang sekitar 12 meter.
Sejumlah saksi di lokasi kejadian mengatakan bahwa sekitar pukul 21.00 wita, warga sekitar dikagetkan dengan suara teriakan Malo salah satu warga dusun Kandolo yang melihat soekor buaya naik ke darat
"Malo berteriak buaya-buaya, membuat warga lainnya spontan berlarian membawa tombak, mandau, kapak dan senjata tradisional lainnya menuju lokasi," kata Hamsah, warga lainnya.
Ternyata buaya berukuran panjang 3.65 sentimeter dan lebar 65 sentimeter serta lebar mulut 45 sentimeter atau dua jengkal lebih, sedang memangsa soekor babi hutan.
Melihat buaya sedang memakan babi hutan, puluhan warga menggunakan tombak dan parang langsung menyerang buaya. Buaya itu juga sempat mengamuk dengan menyerang warga,
"Kami harus berjuang selama satu jam lebih atau sekitar pukul 22.15 wita, dua buah tombak warga patah untuk melumpuhkan buaya itu, buaya sempat memgamuk dan menyerang warga," kata Hamzah
Buaya muara itu berhasil dilumpuhkan karen badannya penuh luka akibat tombak dan kapak. Setelah buaya mati, warga beramai-ramai menarik ke jalan raya untuk ditonton. Hal itu membuat jalan lintas kaltim sempat macet, sebab setiap yang melintas kendaraan diperlambat untuk melihat buaya tersebut
Suariani warga RT 05 Dusun kandolo mengatakan sungai kandolo merupakan sarang buaya. Bahkan kakak kandung saya Basri almarhum juga meninggal di terkam buaya di sungai ini
"Banyak warga mengaku Sungai Kandolo buayanya banyak dan sering muncul ke tengah kampung, terutama saat malam atau musim sungai banjir," imbuh Anton yang tinggal sekitar sungai kandolo
"Meski buaya disini sudah sering muncul dan memangsa warga dan ternak, seperti kambing, ayam, itik namun pemerintah tidak juga memberikan perhatian terhadap ancaman ini," katanya menambahkan.
Suriani mengatakan buaya sungai kandolo sering muncul ke darat untuk mencari mangsa. Hal itu membuat warga sering khawatir ke sungai karena buaya sering bersembunyi mengincar mangsanya di semak-semak dekat sunga.
kunjungi juga buaya muara mati
|
-visit us: @Mr_ikky and Friends- |
0 komentar:
Posting Komentar