Buaya : Keunikan dan Bahayanya



Standar
Buaya adalah reptil purba yang hanya sedikit berubah karena evolusi yang berhasil diselamatkan dari kepunahan. Mereka sudah hidup sejak 200 tahun yang lalu. Sementara hewan – hewan yang sezaman dengan nenek moyang para buaya itu sudah punah, seperti Tyrannosaurus rex dan Brontosaurus.
Tulisan ini akan mengemukakan beberapa keunikan yang dimiliki buaya sepanjang siklus hidupnya. Setiap kali bertelur buaya bisa menghasilkan 80 butir telur. Karena sangat sayang pada calon anak- anaknya itu, buaya menggali lubang yang cukup besar untuk menampung seluruh telur itu. Lalu mereka menutupi lubangnya dengan dedaunan atau rerumputan. Merasa belum cukup aman, buaya itu bahkan terus menjagai lubang telurnya.

Setelah 90 hari telur buaya itu akan menetas. Kalau sudah mendengar suara retak, itu tandanya telur akan menetas. Si induk buaya yang menjaga akan segera menggali lubang untuk membantu anak – anaknya keluar dari telur.

Lalu si induk mulai membawa anak – anaknya satu per satu ke air. Namun sayangnya, terkadang tidak semua anak buaya berhasil dibawa ke sungai. Mengapa ? Rupanya bayi – bayi buaya itu sering dimangsa oleh biawak, burung, dan belut.

Suhu tubuh buaya harus selalu berkisar antara 30 – 32OC. Tanpa suhu yang stabil seperti itu, buaya tidak dapat makan, mencerna makanan dengan baik, ataupun melakukan berbagai macam aktifitas.
Makanya, kalau suhu tubuhnya meningkat, buaya akan membuka mulutnya lebar – lebar untuk menurunkannya kembali. Sedangkan kalau suhu tubuhnya menurun, buaya itu akan segera keluar dari air dan berjemur.

Suhu pada saat penetasan telur, akan menentukan jenis kelamin anak buaya. Apabila suhu pada saat penetasan berkisar 32OC, jenis kelamin bayi buaya yang ditetaskan seimbang antara jantan dan betina. Lalu kalau suhu pada saat penetasan berkisar antara 30 – 32OC, semua telur akan menetas menjadi bayi buaya jantan. Sedangkan kalau suhunya antara 28 – 30OC, maka semua telur akan menetas menjadi bayi buaya betina.
Buaya juga dikenal memiliki hubungan simbiotik dengan burung cerek Mesir. Konon, burung ini biasa memakan hewan – hewan parasit dan sisa daging yang berdiam di mulut buaya, dan untuk itu sang raja sungai membuka mulutnya lebar – lebar serta membiarkan si cerek masuk untuk membersihkannya.

Metode yang paling umum digunakan untuk menaksir umur buaya ialah dengan menghitung lingkaran tumbuh pada tulang dan gigi. Tiap – tiap lapis lingkaran menggambarkan adanya perubahan pada laju pertumbuhan, yang mungkin disebabkan oleh perubahan musim kemarau dan hujan yang berulang setiap tahun.  Dengan tetap mengingat peluang ketidaktepatan metode ini, buaya yang tertua kemungkinan adalah spesies yang terbesar. Buaya muara (Crocodylus  porosus) diperkirakan dapat hidup rata – rata hingga 70 tahun, dengan sedikit individu yang terbukti dapat melebihi umur 100 tahun. Salah satu buaya tertua yang tercatat, mati di kebun binatang Rusia pada usia sekitar 115 tahun.

Ukuran tubuh buaya sangat bervariasi dari jenis ke jenis, mulai dari buaya kerdil hingga buaya muara raksasa. Ukuran terbesar buaya muara hingga kini masih diperdebatkan. Buaya terbesar yang pernah tercatat adalah seekor buaya muara raksasa sepanjang 8,6 m yang tertembak oleh seorang guru sekolah di Australia. Sedangkan buaya terbesar yang masih hidup adalah seekor buaya muara sepanjang 7,1 m di Suaka Margasatwa Bhitarkanika, Orissa, India. Pada bulan Juni 2006, rekornya dicatat pada The Guinness Book of World Records.
Jenis – jenis buaya bertubuh besar dapat sangat berbahaya bagi manusia. Buaya muara dan buaya Nil adalah yang paling berbahaya, membunuh ratusan orang tiap tahun di pelbagai daerah di Asia Tenggara dan Afrika. Buaya rawa dan mungkin pula kaiman hitam yang terancam punah, juga amat berbahaya. Aligator Amerika kurang agresif dan jarang menyerang manusia apabila tak diganggu.

Peristiwa serangan buaya yang paling banyak memakan jiwa kemungkinan adalah yang terjadi di Burma, 19 Februari 1945, semasa Perang Pulau Ramree. Sejumlah 900 orang tentara Kekaisaran Jepang, dalam upayanya untuk mundur dan bergabung dengan pasukan infantri yang lebih besar, telah menyeberangi rawa – rawa bakau sepanjang 10 mil yang dihuni buaya – buaya muara. Dua puluh tentara akhirnya tertawan hidup – hidup oleh pasukan Inggris, dan hampir 500 orang lagi diketahui telah melarikan diri dari Pulau Ramree. Banyak tentara selebihnya yang tewas dimangsa oleh buaya, meskipun senjata tentara Inggris pun tak pelak lagi turut berperan menewaskan pasukan yang malang itu. Di samping nyamuk, buaya tercatat sebagai hewan yang paling banyak menyebabkan kematian pada tahun 2001.

Adapun perbedaan antara buaya dan aligator terletak pada posisi gigi – giginya ketika mulutnya mengatup. Gigi buaya bagian rahang bawah (berjumlah empat) akan menonjol dan kelihatan dari luar. Sedangkan aligator lebih “sopan”. Kalau mulutnya mengatup, giginya tersembunyi dengan rapi.
hamster, guppy, freelance, indonesia, jual hamster, jual guppy, jual hewan, jual tikus, jual kandang,
-visit us: @Mr_ikky and Friends-
SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar