habitat buaya mentaya terganggu


KORBAN: Jasad Yasin (40) korban kegenasan buaya muara di Pulau Lepeh Sungai Mentaya Sampit dievakuasi setelah ditemukan mengamukan dalam kondisi badan tercabik-cabik.




BKSDA Pertimbangkan Evakuasi dan Relokasi Habitat

SAMPIT,BORNEOKINI.COM-Keganasan buaya di peraiaran Sungai Mentaya Sampit Kabupaten Kotim Provinsi Kalteng sudah sedemikian menggerikan. Lebih-lebih hampir setiap tahunnya ada saja warga yang menjadi korban sambaran buaya muara ini.

Melihat banyaknya korban serangan buaya muara di Sungai Mentaya, Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Pangkalan Bun Kalteng yang juga membawahi wilayah Kotim, Hartono menyampaikan, sejauh ini memang serangan buaya di Sungai Mentaya yang paling mematikan di Kalteng.

Menurut dia, agar korban dari serangan buaya di Sungai Mentaya ini tidak semakin bertambah. Saat ini, imbuh dia, pihaknya mempertimbangkan langkah pencegahan, antara lain mempertimbangkan melakukan evakuasi dan relokasi buaya muara dari Sungai Mentaya ke daerah lain yang lebih aman bagi penduduk.

“Seperti pemindahan seekor buaya yang berhasil ditangkap warga Kecamatan Mentaya Hilir Selatan Kotim ke areal konservasi di wilayah Kabupaten Lamandau beberapa waktu lalu,”ujar Hartono, Rabu (21/5).

Namun, ungkap dia, pemindahan buaya dari Sungai Mentaya bukan perkara mudah. Pasalnya, keberadaan buaya di kawasan tersebut sulit dilacak, dan habitat mereka yang cukup luas. Selain di sekitar Pulau Lepeh atau Pulau Hanaut, buaya muara di Sungai Mentaya juga sering terlihat di daerah anak sungai.

Hartono menduga, populasi buaya di perairan Sungai Mentaya cukup banyak, sehingga apabila langkah tersebut diambil, tentu sulit untuk dilakukan sendiri, sehingga harus berkoordinasi dengan instansi lainnya, termasuk dengan Pemkab Kotim. Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga berencana untuk  melakukan pendataan populasi buaya.

“Kami belum bisa memperkirakan berapa populasi buaya di perairan Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan sekitarnya. Pendataan dan evakuasi juga tidak mudah karena posisi buaya sulit dilacak. Kalau ada yang muncul dan tertangkap, baru kita evakuasi,” jelas Hartono.

Untuk penanganan masalah ini, BKSDA akan berkoordinasi dengan kepolisian dan Pemerintah Daerah. Masyarakat juga diimbau untuk berhati-hati ketika beraktivitas di sungai karena keberadaan buaya masih mengancam.

“Kami akan kembali turun ke lapangan untuk sosialisasi ke masyarakat agar berhati-hati beraktivitas di pinggir sungai. Rambu-rambu peringatan ancaman buaya sudah lama dipasang, kami berharap itu dipatuhi masyarakat,” terang Hartono.

Sekadar diketahui, sejak tahun 2010 lalu ada lima korban tewas serangan buaya Sungai Mentaya, yaitu tahun 2010 ada satu korban tewas, tahun 2013 ada dua korban tewas, dan tahun 2014 ini sudah   dua korban tewas. Tiga korban berhasil ditemukan jasadnya, termasuk korban terakhir yaitu Yasin (40) yang ditemukan warga Rabu (21/5), sedangkan dua korban lainnya tidak ditemukan jasadnya.

Yang juga unik, serangan buaya tahun 2013 dan tahun 2014 terjadi pada bulan yang sama, yaitu bulan Januari dan bulan Mei. Selain korban tewas, juga ada korban selamat dari serangan buaya. Seperti saat seorang ibu rumah tangga yang diserang buaya saat beraktivitas di Sungai Sampit anak Sungai Mentaya tahun lalu.

Pada 2011, ada juga seorang warga yang selamat dari serangan buaya yaitu Fauzi. Saat itu tangan Fauzi disambar buaya saat beraktivitas di lanting Desa Jaya Karet Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. 

Dia berhasil menyelamatkan diri dari gigitan buaya, setelah menusuk mata buaya dengan jari tangannya, sehingga buaya melepaskan gigitan. Saat itu Fauzi sudah diseret ke dalam air dengan jarak 10 meter dari lanting. (maturidi)
hamster, guppy, freelance, indonesia, jual hamster, jual guppy, jual hewan, jual tikus, jual kandang,
-visit us: @Mr_ikky and Friends-
SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar