Penangkaran Buaya Makroman

Penangkaran Buaya Makroman
Pulau Atas adalah nama salah satu Kelurahan yang ada dibawah administrasi pemerintah Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Hal yang menarik dari Kelurahan Pulau Atas adalah keberadaan buaya yang dikembangbiakkan di penangkaran Makroman. Dalam penangkaran ini buaya dikembangbiakkan untuk diambil produk yang dihasilkan dari berbagai organ buaya.
Ada banyak buaya yang bisa ditemui saat berkunjung ke penangkaran Makroman. Penangkaran ini tidak hanya mengembangbiakkan satu jenis buaya saja, tapi beberapa jenis buaya sekaligus. Total ada 3 jenis buaya yang saat ini memenuhi penangkaran Makroman. Jenis buaya tersebut adalah buaya siam, buaya muara, dan buaya sepit. Semua jenis buaya yang ditangkarkan disini, merupakan jenis buaya yang bisa ditemui di sungai-sungai yang ada di Kalimantan Timur dan juga daerah lain di Indonesia.
Buaya siam yang mempunyai nama latin Crocodylus siamensis merupakan buaya yang secara alami dapat ditemui di beberapa negara di Asia, seperti Malaysia, Laos, Kamboja, Thailand, Vietnam, dan juga di Indonesia. Daerah alami persebaran buaya siam di Indonesia adalah di daerah Jawa dan juga Kalimantan Timur. Buaya siam merupakan jenis buaya yang berada dalam ancaman kepunahan. Dimana populasi buaya ini terus-menerus mengecil di berbagai daerah sebaran alaminya. Sebagian besar penurunan populasi tersebut adalah akibat dari semakin berkurangnya habitat alami mereka akibat aktifitas industri.
Keberadaan Penangkaran Buaya Makroman sangat penting untuk menjaga kelestarian buaya siam. Karena permintaan terhadap pasokan produk yang berasal dari buaya dapat dipenuhi dengan cara mengembangbiakkan buaya muara di penangkaran. Bukannya memburu langsung buaya muara yang hidup di alam liar. Model seperti ini bisa memberikan keuntungan komersial bagi pengelolannya dan pada saat yang sama tidak mengganggu populasi buaya. Terutama dari jenis buaya langka yang ada di alam liar.
Buaya sepit atau yang juga disebut dengan nama buaya senyulong adalah jenis buaya lainnya yang dikembangbiakkan di penangkaran Makroman. Buaya yang mempunyai nama latin Tomistoma Schlegelii ini mempunyai ukuran tubuh yang relatif lebih kecil dan pendek. Dengan panjang maksimal buaya sepit dewasa sekitar 3,5 m. Ciri khas dari buaya ini adalah moncongnya yang berbentuk ramping. Selain dari sungai-sungai yang ada di Kalimantan, buaya sepit juga mempunyai sebaran alami di daerah seperti Sulawesi dan Sumatera.
Buaya muara adalah jenis buaya terbesar yang dipelihara di penangkaran Makroman. Di alam liar ukuran buaya ini begitu besar, bahkan lebih besar dari buaya nil yang banyak ditemui di Afrika dan juga lebih besar dari aligator yang hidup secara alami di Amerika dan Tiongkok. Buaya muara terbesar yang pernah ditemukan adalah sepanjang 12 m. Buaya tersebut ditemukan di daerah Sangatta yang ada di Kalimantan Timur.
Buaya muara bukan hanya terkenal dengan ukurannya yang besar, tapi buaya jenis ini juga mempunyai daerah sebaran yang berjauhan. Mulai dari perairan Teluk Bengala di barat laut Indonesia hingga perairan Polinesia yang ada di bagian timur Indonesia. Tapi daerah favorit buaya ini adalah perairan yang ada di Indonesia dan Australia.
Karakteristik perairan yang disukai oleh buaya muara adalah perairan payau yang bisa ditemui pada pertemuan antara sungai dan laut. Ini adalah jenis buaya terganas yang dikenal oleh manusia. Buaya ini mampu meluncur keluar dari air untuk menerkam sasarannya dengan kekuatan dorong yang dimiliki oleh ekornya. Tapi jangan khawatir, anda bisa melihat buaya ini dengan aman di penangkaran Makroman.
Penangkaran buaya telah dikenal manusia setidaknya semenjak awal abad ke-20. Sebagian besar generasi awal penangkaran buaya lebih ditujukan untuk keperluan atraksi bagi turis saja. Bukan mengembangbiakkan buaya untuk diambil produknya. Barulah pada tahun 1960-an operasi komersial untuk menghasilkan produk dari buaya mulai dilakukan. Baik itu dengan mengambil telur buaya dari alam liar, maupun dengan cara mengembangbiakkan buaya di penangkaran. Hal tersebut dilakukan karena semakin menipisnya populasi buaya di alam liar. Bahkan beberapa dari buaya tersebut saat ini berada dalam ancaman kepunahan.
Penangkaran buaya pertama kali dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan akan kulit buaya. Kulit buaya sangat bernilai tinggi hingga mencapai ratusan dolar per lembarnya. Sementara produk jadi seperti tas atau sepatu dapat berharga ribuan dolar. Tapi dalam perkembangannya produk lain dari buaya juga turut dimanfaatkan. Seperti produk berupa daging buaya yang menjadi bagian dari masakan di beberapa negara tertentu.
Di negara seperti Tiongkok, daging buaya dijadikan masakan karena dipercaya mempunyai manfaat untuk menyembuhkan demam dan pencegahan kanker berdasarkan ilmu pengobatan tradisional Tiongkok. Penangkaran Buaya Makroman adalah jenis penangkaran yang tidak hanya memanfaatkan kulit buaya saja, namun juga produk lainnya yang dihasilkan dari buaya.
Selain digunakan untuk menghasilkan produk buaya, penangkaran Makroman juga dimanfaatkan sebagai objek ekoturisme. Dengan berkurangnya populasi buaya di alam liar, penangkaran Makroman dapat memberikan akses bagi para pengunjung untuk menonton langsung kehidupan buaya. Tentu saja kehidupan buaya di penangkaran keadaannya berbeda ketimbang yang ada di alam liar. Tapi itu tidak menghalangi minat pengunjung untuk melihat langsung hewan yang katanya ganas itu dengan mata kepala mereka sendiri.

hamster, guppy, freelance, indonesia, jual hamster, jual guppy, jual hewan, jual tikus, jual kandang,
-visit us: @Mr_ikky and Friends-
SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar